Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).
Para peneliti mengurai definisi Green Computing dengan sudut pandang yang sedikit berbeda. Kita bisa lihat dari beberapa di bawah:
- 1.How to use your computer more sustainably (Young Yi)
- 2.Information technology that is environmental friendly and energy efficient (Wachara Chantatub)
- 3.The study and practice of using computing resources efficiently (Rawan M. Al-Ghofaili)
- 4.Reduce the increasing amount of useless data/work (Jordi Torres)
Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi diatas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.
Penulis menyajikan beberapa tips Green Computing dari aspek technical sampai strategis. Ternyata tidak sulit kok nge-Green itu :)
1. Green Computing on PC
*Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
*Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”
*Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
*Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
*Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
*Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
*Pilih peripheral berlogo energy star
*Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode - hemat 70% energi, Standby mode - hemat 90% energi, Hibernate mode - hemat 98% energi)
*Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
2. Green Computing on Laptop
* Gunakan power saving setting
* Kurangi penggunaan backlight
* Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
* Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
* Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
* Kecilkan volume suara dan kontras layar
* Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
* Upgrade RAM sebelum ganti laptop
* Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
3. Green Computing on Paperless Method
Usahakan menggunakan paperless method untuk berbagai urusan kita karena itu mengurangi sampah carbon footprint. Apabila memungkinkan kembangkan dan terapkan Document Management System, Electronic Invoicing dan Electronic Business Process pada institusi kita.
4. Green Computing on Paperless Education
*Hindari kertas, gunakan file elektronik or blog untuk pengumpulan laporan dan tugas
*Lupakan cara konvensional, gunakan eLearning System untuk penyebaran modul ajar, forum diskusi dan assesment
*Gunakan Chatting dan Social Networking untuk mendukung pembelajaran. Ingat bahwa chatting untuk pacaran or godain orang, are not Green Computing!
5. Green Computing on Paperless Branding and Marketing
*Lupakan kartu nama, CV, koran dan majalah untuk personal branding
*Lakukan blogging untuk personal branding, marketing, bisnis bahkan influencing people
*Manfaatkan google sebagai kurir dan salesman kita dalam marketing dan branding
Diambil dari artikel Pak Romi satrio